Minggu, 08 Juli 2012

Keluarga dan Rumah Tangga



 "Sukses Adalah Hak Saya





"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan," (QS. At-Tahrim: 6).

Seorang eksekutif yang sangat sibuk, memiliki rumah yang sangat besar. Di rumahnya ada kolam renang dan jacuzzi. Punya home theater yang mutakhir. Istrinya adalah wanita yang cantik. Tetapi kolam renang yang ia miliki tidak pernah ia gunakan karena sangat sibuknya. TV beserta home theater hanya ditonton pembantunya atau terkadang sopirnya. Ia lebih dekat kepada bosnya daripada istri cantiknya. Banyak uang, tetapi uangnya tidak bisa dinikmati. Lalu buat apa? Karena begitu sibuknya ia bekerja, pergi pagi pulang malam, anak-istri terabaikan. Akhirnya istrinya selingkuh pergi dengan orang lain dan anak semata wayang hamil diluar nikah dan menjadi pencadu narkoba. Apa tanggapan Anda?
Di sisi lain, ada orang yang penghasilannya tidak besar, tetapi bisa mencukupi kebutuhan keluarganya. Hidupnya pun tenang, dan ia memiliki waktu luang yang cukup untuk menikmati hidupnya bersama keluarganya. Dari dua kenyataan yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti apakah rumah tangga Anda?

Keluarga Cemara
Harta yang paling berharga, adalah keluarga
Istana yang paling indah, adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna, adalah keluarga
Mutiara tiada tara, adalah keluarga
Selamat pagi, mama …. Selamat pagi, papa
Mentari hari ini berseri indah
Terima kasih, mama … Terima kasih, papa

*Restu Sakti Perkasa

Tindakan Konkrit: Membina Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah

Keluarga yang harmonis adalah dambaan setiap orang. Keluarga sakinah, mawadah wa rahmah adalah keluarga yang tentram, harmonis, dan bahagia. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kita bisa membina keluarga kita tetap sakinah, mawaddah wa rahmah?

1. Tanamkan Akidah dan Ajaran Islam yang Benar pada Keluarga.
Bagi seorang muslim, akidah adalah suatu hal yang sangat prinsipil, sebab hal itu menyangkut keyakinan dan hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta. Dalam sebuah keluarga, seorang suami harus menjadi pengendali utama dalam keluarga. Ia harus mampu dan cakap dalam mengarahkan anak-istrinya pada hal-hal positif, yang sesuai dengan anjuran agama. Dia juga harus menjadi teladan atau contoh yang baik bagi anggota keluarga lainnya.

2. Memberikan Harta yang Halal untuk Keluarga.
Perlu disadari, agar istri dan anak kita menjadi orang yang saleh dan salehah, berikanlah mereka hanya nafkah yang halal. Jangan sekali-kali kita memberikan nafkah dari hasil korupsi, suap, judi atau hasil memeras orang lain.

3. Menumbuhkan Sikap Pengertian dan Amanah.
Sikap saling pengertian dan amanah sangatlah penting dalam sebuah keluarga. Ketika sifat saling pengertian dan kepercayaan diantara suami istri hilang, jangan berharap rumah tangga akan damai dan bahagia. Yang terjadi justru sebaliknya. Suami-istri bisa saling curiga. Percekcokan dan keributan bisa terjadi setiap waktu di rumah. Jika sudah demikian, rumah sudah tidak lagi menjadi tempat berteduh yang menentramkan.
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya …begitu juga sang istri bertanggung jawab menjaga rumah tangganya dan harta sang suami," (Hadis Nabi)

4. Meluangkan Waktu untuk Rekreasi Bersama Keluarga di Luar Rumah.
Setiap manusia pasti mengalami kejenuhan dalam hidup ini. Apalagi orang yang selalu disibukkan dengan pekerjaan yang monoton, itu-itu saja. Suami jenuh dengan rutinitasnya setiap hari yang harus berangkat pagi buta mencari nafkah, dan pulang sore hari dengan tubuh lelah. Belum lagi jika lembur malam. Begitu pula sang istri, yang sehari-harinya hanya hanya di rumah, mencuci pakaian, masak dan mengurus anak-anak. Dalam kondisi jenuh seperti itu, tidak ada salahnya kita meluangkan waktu untuk melakukan rekreasi bersama keluarga dalam setiap jangka waktu tertentu.
Rekreasi bukan hanya diperlukan untuk melupakan kejenuhan, tetapi juga untuk membangun kebersamaan antar anggota keluarga. Pilihlah tempat-tempat rekreasi yang segar di alam terbuka, seperti ke kebun binatang, pantai, danau atau gunung. Sesuaikan dengan biaya yang Anda miliki.
Rekreasi pun bisa kita manfaatkan untuk mengajarkan kepada anak-anak tentang kebesaran Allah Swt. Biasanya, suasana yang rileks dalam rekreasi justru lebih memudahkan anak-anak mengambil pelajaran dan bimbingan yang kita berikan daripada hanya mendengarnya dari guru agama di bangku sekolah.
Dengan begitu, rekreasi bisa bermanfaat bagi Anda, disamping menghilangkan kejenuhan, mempererat keakraban dan komunikasi antar anggota keluarga, juga menambah rasa syukur dan iman kepada Allah swt. sehingga keluarga kita selalu diliputi cahaya iman dan rasa syukur
.
5. Membaca Doa yang Diperintahkan Oleh Al Qur’an
"Ya Tuhan Kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa," (QS. Al-Furqan: 74).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar